bayamhijau sayuran daun yang mengandung vitamin a,b,c dan zat-zat galian seperti kalsium dan zat besi.terdapat dua jenis bayam yaitu bayam berwarna hijau dan bayam berwarna hijau mengandung energi sebesar 16 kkal, protein 0,9 gr, lemak 0,4 gr, karbohidrat 2,9, kalsium166 mg, serat 0,7gr, zat besi 3,5mg vitamin c. manfaat bayam

Admin mengumpulkan data tentang Contoh Laporan Karya Ilmiah Tentang Tumbuhan. 10 Contoh Karya Tulis Ilmiah Sederhana Bahasa Indonesia Pdf Laporan Karya Ilmiah Bidang Biologikls Viii Putu Komponen Komponen Karya Ilmiah Ppt Download Pdf Metode Ilmiah Percambahan Kacang Hijau Wawan Beneran Begitulah yang dapat admin bagikan terkait contoh laporan karya ilmiah tentang tumbuhan. Admin blog Kumpulan Contoh Laporan 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait contoh laporan karya ilmiah tentang tumbuhan dibawah ini. Oger Company Karya Tulis Ilmiah Lidah Buaya Sebagai 5 Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Tumbuhan Strukturnya Karya Ilmiah Biologi Pertumbuhan Kacang Hijau Contoh Karil Ut Pgsd Kelas Iv Ipa Struktur Dan Fungsi Bagian Ayura Contoh Karya Tulis Ilmiah Tentang Bawang Daun Karya Ilmiah Tumbuhan Putri Malu Contoh Karya Ilmiah Biologi Singkat Dan Benar Untuk Tugas Contoh Karya Ilmiah Biologi Singkat Dan Benar Untuk Tugas Karya Tulis Ilmiah Contoh Penutup Makalahskripsi Dan Karya Ilmiah Yang Baik Contoh Proposal Karya Ilmiah Kebersihan Lingkungan Terbaru Contoh Kesimpulan Dan Saran Pada Karya Tulis Ilmiah Sains 17 Contoh Makalah Yang Baik Dan Benar Cara Membuat Lengkap Pengertian Karya Ilmiah Beserta Contoh Karya Tulis Ilmiah 20 Contoh Rumusan Masalah Makalahpenelitiankarya Ilmiah Sekian gambar-gambar yang dapat kami kumpulkan mengenai contoh laporan karya ilmiah tentang tumbuhan. Terima kasih telah mengunjungi blog Kumpulan Contoh Laporan 2019.

Teknikbudidaya tanaman bayam seperti pada halnya tanaman lainya yaitu mulai dari menyiapan benih, persiapan lahan, pemupukan, penanaman/penaburan benih, pemeliharaan, pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) hingga panen dan pasca panen 3.2 Saran Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan/kekurangan.
Contoh karya ilmiah tentang biologi tumbuhan tomat membahas secara rinci tentang salah satu tanaman budidaya yang populer di seluruh dunia. Dalam karya ilmiah ini, penulis memberikan informasi mendasar tentang asal-usul tomat dan evolusinya. Selain itu, karya ilmiah ini juga memperkenalkan anatomi dan fisiologi tumbuhan tomat, termasuk kendala-kendala pertumbuhannya dan faktor-faktor yang memengaruhi produktivitasnya. Asal-Usul dan Evolusi Tomat Tomat – atau Solanum lycopersicum – adalah spesies tumbuhan asli Amerika Selatan. Sampai saat ini, masih banyak perdebatan tentang negara yang memperkenalkan tomat ke Eropa. Ada beberapa teori yang mengarah pada kemungkinan bahwa tomat berasal dari Meksiko atau Peru. Di Eropa pada abad ke-16, tomat dikonsumsi sebagai sayuran, meskipun secara botanis dianggap sebagai buah-buahan. Konsumsinya berlanjut dan tomat dianggap sangat penting, bahkan menjadi bahan makanan populer di seluruh dunia saat ini. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan Tomat Tumbuhan tomat memiliki anatomi yang relatif sederhana, tetapi sangat penting untuk memahami bagaimana tumbuhan tersebut bertumbuh dan menghasilkan buah. Pada dasarnya, tumbuhan tomat terdiri dari akar, batang, dan daun. Akar membantu menyerap nutrisi dari tanah dan mengikat tanaman ke tanah. Batang adalah bagian penyokong tanaman, membawa nutrien dari akar ke daun dan buah. Daun memainkan peran penting dalam fotosintesis, yaitu proses di mana tumbuhan menghasilkan glukosa dari chlorofil dan karbon dioksida. Kendala-kendala pertumbuhan tomat meliputi kecenderungan tomat untuk rusak atau terinfeksi penyakit, seperti kalus, pembusukan akar, dan kanker batang. Selain itu, pengembangan buah kadang-kadang terganggu oleh pemuliaan tumbuhan. Hal ini terutama mempengaruhi produksi buah yang berkualitas tinggi. Faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas tomat meliputi ketersediaan air dan nutrisi, iklim, dan keadaan tanah. Kesimpulan Dalam karya ilmiah ini, kita mempelajari bahwa tomat berasal dari Amerika Selatan dan tumbuh dengan baik di iklim yang hangat dan lembab. Tumbuhan tomat relatif sederhana dalam struktur dan komposisi, terdiri dari tiga bagian utama akar, batang, dan daun. Namun, kendala-kendala pertumbuhan dan faktor-faktor produktivitas dapat mengganggu keberhasilan budidaya tomat. Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi pertanian telah berkembang pesat, memungkinkan para ahli untuk mengatasi beberapa kendala dalam produksi tomat. Ini adalah contoh karya ilmiah tentang biologi tumbuhan tomat yang dapat membantu para peneliti dan petani memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang tanaman ini. Diharapkan bahwa karya ilmiah ini bisa menjadi kontribusi dalam upaya meningkatkan produktivitas dan mutu produksi tomat. Baca artikel lainnya tentang Sayur-sayuran
21 Botani Bayam Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting (Wikipedia, 2013). Klasifikasi ilmiah dari bayam yaitu:

Uploaded byArenisAlin 0% found this document useful 0 votes81 views2 pagesOriginal Titlebayam brazilCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes81 views2 pagesBayam BrazilOriginal Titlebayam brazilUploaded byArenisAlin Full descriptionJump to Page You are on page 1of 2Search inside document You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

KlasifikasiIlmiah Bayam 21 22 3.1 Tabel pengamatan pertumbuhan bayam setiap minggu dengan bebagai jenis lampu 44 4.1 Tabel pengaruh jenis lampu pada pertumbuhan lebar daun, jumlah daun dan tinggi batang tanaman bayam hijau 48 4.2 Tabel pengaruh jenis lampu pada pertumbuhan lebar daun, jumlah daun dan tinggi batang tanaman bayam merah 53
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Meskipun secara kualitas Indonesia sudah mampu berswasembada pangan, tetapi secara kualitas, mutu pangan yang dikonsumsi sebagian besar penduduk masih tergolong rendah. Status kesehatan sebagian besar penduduk Indonesia masih perlu ditingkatkan terus-menerus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Malnutrisi baik yang berupa kekurangan vitamin maupun mineral masih terjadi, khususnya pada penduduk yang berpenghasilan rendah. Sayuran, termasuk bayam, adalah sumber vitamin dan mineral yang dapat diproduksi secara murah dan jumlahnya tidak terbatas. Sayuran tersebut juga mengandung serat yang sangat berguna untuk membantu proses pencernaan makanan dalam lambung sehingga dapat mencegah kanker lambung. Nilai nutrisi bayam sayur amat tinggi. Keunggulan nilai nutrisi bayam sayuran terutama pada kandungan vitamin A beta-karoten, vitamin C; riboflavin dan asam amino thiamine dan niacin. Kandungan mineral terpenting yang terkandung dalam bayam sayur adalah kalsium dan zat besi, zat besi sangat penting untuk mengatasi anemia kekurangan darah. Selain itu bayam sayur juga kaya akan mineral lain seperti seng zink, magnesium, fosfor dan kalium. Kandungan protein dalam bayam sayur ternyata lebih unggul dibandingkan dengan kangkung, khususnya pada komposisi protein yang mudah dicerna. Untuk itu perlu adanya kesadaran masyarakat untuk mulai menyukai mengkonsumsi sayur yang satu ini. Untuk mengurangi pengeluaran uang harian solusinya adalah menanam bayam sayur di rumah. Hal ini akan mempermudah kita untuk mengkonsumsinya tanpa harus membeli kedepannya. Rumusan Masalah 1. Adakah pengaruh cahaya yang berbeda terhadap perkecambahan biji bayam sayur Amaranthus viridis ? 2. Adakah pengartuh tanah yang berbeda terhadap perkecambahan biji bayam sayur Amaranthus viridis ? Batasan Masalah Pada penelitian ini saya hanya membahas mengenai pengaruh cahaya dan tanah yang bebeda terhadap perkecambahan biji bayam sayur Amaranthus viridis. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk 1. Mengetahui pengaruh cahaya yang berbeda terhadap perkecambahan biji bayam sayur Amaranthus viridis. 2. Mengetahui pengaruh tanah yang berbeda terhadap perkecambahan biji bayam sayur Amaranthus viridis. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini diantaranya adalah 1. Sebagai sumber informasi bagi petani tanaman bayam sayur Amaranthus viridis.dalam meningkatkan penyediaan bibit atau benih bayam sayur Amaranthus viridis. 2. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat yang ingin bertanam bayam sayur Amaranthus viridis di rumah. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bayam sayur Amaranthus viridis. merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi yang tinggi pada beragam ekosistem. Bayam memiliki siklus hidup yang relatif singkat, umur panen tanaman ini 3-4 minggu. Sistem perakarannya adalah akar tunggang dengan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang menyebar ke semua arah. Umumnya perbanyakan tanaman bayam dilakukan secara generatif yaitu melalui biji Tanaman bayam secara sistematika di klasifikasikan sebagai berikut Divisio Spermatophyta Class Angiospermae SubClass Dicotyledoneae Ordo Amaranthales Family Amaranthaceae Genus Amaranthus Spesies Amaranthus viridis. Tanaman bayam tidak menuntut persyaratan tumbuh yang sulit, asalkan kondisi tanah subur, penyiraman teratur, dan saluran drainase lancar. Bayam juga sangat toleran terhadap keadaan yang tidak menguntungkan sekalipun serta tidak memiliki jenis tanah tertentu. Akan tetapi, untuk pertumbuhan yang baik memerlukan tanah yang subur dan bertekstur gembur serta banyak mengandung bahan organik. Derajat keasaman tanah pH yang baik untuk tumbuhnya adalah antara 6-7. Apabila tanaman berada di bawah pH 6, bayam akan merana. Sedangkan di atas pH 7, tanaman akan menjadi klorosis warnanya putih kekuning-kuningan, terutama pada daun-daun yang masih muda. 1. Syarat Tumbuh Tanaman Bayam 3. Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak tanaman bayam khususnya untuk bayam yang sudah tinggi. Kencangnya angin dapat merobohkan tanaman. 4. Karena tanaman bayam cocok ditanam di dataran tinggi maka curah hujannya juga termasuk tinggi sebagai syarat pertumbuhannya. Curah hujannya bisa mencapai lebih dari mm/tahun. 5. Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan akan sinar matahari untuk tanaman bayam cukup besar. Pada tempat yang terlindungi ternaungi, pertumbuhan bayam menjadi kurus dan meninggi akibat kurang mendapat sinar matahari penuh. 6. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16-20 derajat C. 7. Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman bayam antara 40-60%. 9. Tanaman bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman bayam adalah yang penting kandungan haranya terpenuhi. 10. Tanaman bayam termasuk peka terhadap pH tanah. Bila pH tanah di atas 7 alkalis, pertumbuhan daun-daun muda pucuk akan memucat putih kekuning-kuningan klorosis. Sebaliknya pada pH di bawah 6 asam, pertumbuhan bayam akan merana akibat kekurangan beberapa unsur. Sehingga pH tanah yang cocok adalah antara 6-7. 11. Tanaman bayam sangat reaktif dengan ketersediaan air di dalam tanah. Bayam termasuk tanaman yang membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannnya. Bayam yang kekurangan air akan terlihat layu dan terganggu pertumbuhannya. Penanaman bayam dianjurkan pada awal musim hujan atau akhir musim kemarau. 12. Kelerengan lahan untuk budidaya tanaman bayam adalah sekitar 15-45 derajat. Dataran tinggi merupakan tempat yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman bayam. Ketinggian tempat yang baik yaitu ±2000 m dpl. Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dapat diperoleh rumusan hipotesis adalah sebagai berikut 1. Ada pengaruh cahaya yang berbeda terhadap perkecambahan biji bayam sayur Amaranthus viridis. 2. Ada pengartuh tanah yang berbeda terhadap perkecambahan biji bayam sayur Amaranthus viridis. BAB III PROSEDUR PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Proses pengukuran merupakan sentral dari penelitian ini. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yaitu dengan melakukan percobaan terhadap biji bayam sayur Amaranthus viridis dengan menanamnya menggunakan tanah yang berbeda dan perlakuan cahaya yang berbeda. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dimulai pada hari sabtu 17 Oktober 2015 pukul WITA dan berakhir pada hari senin 9 November 2015 pukul WITA. Tempat penelitian berlangsung di Jl. Taman Citra No. 2 Blok D RT 11 RW 1 Kelurahan Surgi Mufti Kecamatan Banjarmasin Utara. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah semua biji bayam sayur Amaranthus viridis yang direndam pada perlakuan awal percobaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 biji yang ada di 4 macam medium tanam. Instrumen Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut 4. Lima buah gelas aqua bekas 6. Biji bayam sayur Amaranthus viridis 8. Tanah subur gambut yang disangrai dan tidak disangrai Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melakukan percobaan dengan serangkaian kegiatan sebagai berikut 1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan. 2. Mengambil dan merendam biji dalam gelas aqua selama kurang lebih 3 menit. 3. Mengisi 2 buah gelas aqua dengan tanah yang tidak disangrai dan mengisi 2` buah gelas aqua sisanya dengan tanah yang disangrai sampai ¾ bagian. 4. Meletakkan 10 biji yang sudah direndam pada setiap gelas dan memberi sedikit air. 5. Meletakkan 2 gelas aqua berisi tanah yang disangrai dan tidak disangrai di tempat terang dan 2 gelas sisanya di tempat yang tidak gelap. 6. Mengamati perkecambahannya pada hari ketiga setelah penanaman dan kemudian mengamati lagi setiap 3 hari sekali, mengukur tinggi batang dan menghitung jumlah daun yang tumbuh. 7. Memberi air secukupnya setiap hari dan mencatat hasil pengukuran. 8. Mengakhiri pengamatan pada hari ke 24. Teknis analisis data yang dilakukan adalah dengan studi pustaka dan pengamatan. Pustaka yang digunakan adalah yang berhubungan dengan penelitian ini. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Hasil Penelitian No. Hari/Tanggal Perlakuan Terang Gelap Tanah yang tidak disangrai Tanah yang disangrai Tanah yang tidak disangrai Tanah yang disangrai 1 Sabtu /17 Oktober 2015 Biji belum berkecambah Biji belum berkecambah Biji belum berkecambah Biji belum berkecambah 2 Senin/19 Oktober 2015 Biji belum berkecambah Biji belum berkecambah Biji belum berkecambah Biji belum berkecambah 3 Kamis / 22 Oktober 2015 Ada 3 biji yang berkecambah Ada 1 biji yang berkecambah Ada 3 biji yang berkecambah 2 tidak bisa dihitung; 1 = 0,5 cm Ada 3 biji yang berkecambah 2 = 1 cm; 1 = 0,5 cm 4 Minggu /25 Oktober 2015 Ada 5 biji yang berkecambah 1 = 1 cm; 1 = 0,5 cm; 2 tidak dapat dihitung Ada 5 biji yang berkecambah 2 tidak bisa dihitung; 1 = 1,8 cm dan memiliki 2 daun; 2 = 0,5 cm Ada 7 biji yang berkecambah 2 = 2,5 cm; 1 = 3 cm; 3 = 1,5 cm Ada 5 biji yang berkecambah masing-masing tingginya 3 cm; 2,5 cm;2 cm;0,5 cm dan 1 cm 5 Rabu / 28 Oktober 2015 Ada 3 biji yang berkecambah 2 tidak bisa dihitung; 1 = 0,5 cm Ada 3 biji yang berkecambah 2 tidak bisa dihitung; 1 = 0,5 cm Ada 3 biji yang berkecambah 2 tidak bisa dihitung; 1 = 0,5 cm Ada 3 biji yang berkecambah 2 tidak bisa dihitung; 1 = 0,5 cm 6 Sabtu/ 31 Oktober 2015 Ada 5 biji yang berkecambah 2 tidak bisa dihitung; 1 = 0,5 cm; 1 = 1 cm dan memiliki 2 daun; 1 = 1,5 cm Ada 5 biji yang berkecambah mulai layu Ada 7 biji yang berkecambah 3 = 3 cm; sisanya masing-masing 3,5 cm; 2 cm; 1,8 cm dan 1 cm Ada 9 biji yang berkecambah 2 tidak bisa dihitung;1 layu; 2 = 4cm; sisanya masing-masing 1,5 cm; 2 cm;2,5 cm; 3 cm 7 Selasa/ 3 November 2015 Ada 5 biji yang berkecambah 1 tidak bisa dihitung; 2 = 1 cm dan memiliki 2 daun; sisanya 1,5 cm dan 0,5 cm Ada 3 biji yang berkecambah 2 = 0,5 cm; 1 = 1 cm dan memiliki 2 daun Ada 6 biji yang berkecambah 2 = 3,5 cm sisanya 4 cm; 2,5 cm;2,3cm; dan 1,5 cm Ada 6 biji yang berkecambah 2 tidak bisa dihitung; sisanya 3,5 cm; 3 cm dan memiliki 2 daun; 4 cm; 0,5 cm dan memiliki 2 daun 8 Jum’at/ 6 November 2015 Ada 5 biji yang berkecambah 3 = 1,5cm; 1 = 0,5 cm memiliki 2 daun; 1 = 1,5 memiliki 2 daun Ada 2 biji yang berkecambah 1 = 1cm dan memiliki 2 daun; 1 = 0,5 cm Ada 6 biji yang berkecambah 1= 1,5 cm sisanya layu Ada 6 biji yang berkecambah layu 9 Senin/ 9 November 2015 Ada 4 biji yang berkecambah 1 = 1,5 dan memiliki 2 daun; sisanya 1,5 cm; 1 cm; dan 0,5 cm Ada 2 biji yang berkecambah 1= 1,5cm memiliki 2 daun; 1 = 0,5 cm Ada 4 biji yang berkecambah masing-masing 3,5 cm; 2 cm; 2= 1 cm Ada 2 biji yang berkecambah masing-masing 0,5 cm dan 3 cm; sama-sama memiliki 2 daun Pembahasan Hasil Penelitian Pada tahap awal pertumbuhan biji mula-mula melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula calon akar dan pertumbuhan plumula calon batang. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu. Biji mulai berkecambah setelah lebih dari 3 hari dari waktu penanaman. Hal ini dikarenakan biji-biji masih melakukan imbibisi. Dari hasil pengamatan dapat terlihat bahwa biji bayam di tempat gelap lebih cepat berkecambah dibandingkan dengan tempat terang. Hal ini disebabkan karena hormon auksin bekerja aktif. Salah satu fungsi hormon auksin adalah merangsang pertumbuhan, dan pemanjangan batang. Akan tetapi batang bayam di tempat gelap lebih kurus dan warnanya tidak sehijau di tempat terang. Biji yang ditanam di tempat terang tumbuhnya lebih lambat, lebih kecil, akan tetapi batangnnya lebih besar dan warnanya lebih hijau. Hal ini berkaitan dengan hormon auksin yang terhambat bekerja di tempat terang sehinnga pertumbuhan batangnya tidak tinggi ke atas. Akan tetapi karena tanaman mendapat cahaya matahari yang cukup sehingga fotosintesis berlangsung baik dan hasilnya diedarkan dengan baik pula. Kecambah juga lebih cepat tumbuh pada medium tanah yang tidak disangrai. Hal ini karena tanah yang tidak disangrai masih banyak mengandung unsur hara, sedangkan tanah yang disangrai menyebabkan sebagian unsur hara menghilang. Selain itu proses penyangraian juga menyebabkan kemampuan tanah dalam mengikat air berkurang. Tanah yang digunakan pada penelitian ini adalah tanah gambut, tanah ini mempunyai daya ikat air yang tinggi sampai 20 kali berat keringnya. Biji bayam menghendaki kebutuhan air yang cukup untuk pertumbuhannya, akan tetapi jika jumlahnya berlebih maka hal itu berakibat buruk. Kecambah bayam yang layu pada penelitian ini disebabkan oleh kandungan air yang terlalu banyak di dalam media tanah. Hal ini disebabkan pemberian air yang lumayan banyak setiap harinya, sedangkan tempat yang digunakan untuk menanam ukurannya kecil. Dari 10 biji yang ditanam tidak semua biji yang ini diduga karena ada biji yang tidak dapat menyerap air dengan baik. Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ada cahaya, air, unsur hara, dan hormon. BAB V PENUTUP 1. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kecambah adalah cahaya, air, unsur hara dan hormon. 2. Pertumbuhan di tempat gelap lebih cepat karena hormon auksin aktif bekerja. 3. Tanah yang tidak disangrai mengandung lebih banyak unsur hara sehingga baik untuk digunakan sebagai media tanam. 4. Pemberian air yang terlalu banyak atau terlalu sedikit mempengaruhi pertumbuhan tanaman. 5. Biji mulai berkecambah setelah mendapatkan nutrisi yang cukup. Setelah membaca laporan penelitian ini diharapkan makin banyak orang yang akan menanam bayam baik untuk konsumsi pribadi atau untuk dijual

webkoleksi soal cpnsjumlahpekerja. Browse By Category

TubjEu.
  • iwx85oz54v.pages.dev/187
  • iwx85oz54v.pages.dev/25
  • iwx85oz54v.pages.dev/369
  • iwx85oz54v.pages.dev/182
  • iwx85oz54v.pages.dev/75
  • iwx85oz54v.pages.dev/45
  • iwx85oz54v.pages.dev/295
  • iwx85oz54v.pages.dev/32
  • iwx85oz54v.pages.dev/151
  • karya ilmiah tentang tumbuhan bayam